Makna sikap secara sederhana dapat diartikan sebagai perbuatan pada pendirian seseorang baik pendapat dan keyakinannya yang berkaitan dengan kegiatan.Sedangkan menurut WJS. Poerwadaminta dalam kamus umum bahasa Indonesia yaitu : “Sikap adalah perbuatan yang berdasarkan kepada pendiriannya baik pendapat maupun keyakinannya”.
Karena itulah sering dinyatakan bahwa apabila seseorang berpendapat dan meyakini perbuatannya dalam suatu bidang, baik pekerjaan, belajar dan kegiatan yang lainnya suka disebut hasil.Maka sikap pada hakekatnya merupakan perbuatan atas dasar pendirian yang diyakininya untuk mencapai suatu kesuksesan.
Sikap merupakan proses perbuatan dari setiap individu untuk meyakini kemampuan peserta didik menuju kesuksesan. Kesuksesan akan diraih tergantung pada hasil kekuatan tiap-tiap individu.
Kesuksesan tergantung pada perbuatan dalam menekuni suatu proses kegiatan. Kegiatan diawali dari suatu proses pembelajaran. Belajar merupakan kunci suatu proses yang dilakukan seseorang baik individu maupun secara kelompok.
Dalam kaitan ini Slmaeto menyatakan dalam bukunya sebagai berikut, bahwa :“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman dari individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Dari paparan di atas, bahwa sikap merupakan proses dari setiap insane dalam pendapat dan keyakinan kemampuan seorang peserta didik untuk menentukan kesuksesan. Namun demikian, kesuksesan perlu diawali dari sikap belajar. Sebab sikap belajar merupakan kunci proses perbuatan kegiatan yang ditekuninya untuk mencapai keberhasilan.
Pandangan seseorang tentang hasil belajar akan mempengaruhi tindakan yang berhubungan dengan setiap orang yang mempunyai pendapat dan keyakinan dalam perbuatan tentang belajar sebagai suatu proses penerapan prinsip.
Sikap belajar dalam taraf tinggi, terdapat pada manusia, yaitu belajar secara intelektual dengan pemahaman melalui berpikir, berbuat dan bersikap. Hasil belajar secara intelektual memerlukan penglihatan dan pemahaman objektif baik yang nyata maupun yang abstrak. Menurut Noehi Nasution sikap belajar memerlukan empat kondisi yang fundamental, yaitu: “Harus menginginkan sesuatu, perhatian sesuatu, melakukan sesuatu dan harus memperoleh sesuatu”.
Hasil belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu pendirian baik pendapat maupun keyakinan dalam perbuatan secara keseluruhan sebagai pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya. Maka pada hakekatnya sikap belajar merupakan suatu proses pendirian baik pendapat maupun keyakinan dalam perbuatan secara keseluruhan dalam memenuhi kebutuhan.
Setiap jenis sikap belajar merupakan suatu hasil belajar yang berlangsung di dalam diri pelajar, baik yang datang berdasarkan kondisi intern dan kondisi ekstern.
Kondisi intern dan kondisi ekstern diwujudkan dengan cara yang berbeda-beda pada setiap sikap jenis belajar, seperti hasil belajar di sekolah. Maka pengaturan itu berlangsung melalui instruksi, yaitu menciptakan kondisi-kondisi ekstern menunjukan sikap kegiatan belajar diri siswa lebih didaktis.Dengan demikian hasil belajar merupakan kegiatan yang saling berhubungan dan berlangsung terus menerus secara aktif bukan kegiatan diam dan pasif.
Kondisi intern dan kondisi ekstern diwujudkan dengan cara yang berbeda-beda pada setiap sikap jenis belajar, seperti hasil belajar di sekolah. Maka pengaturan itu berlangsung melalui instruksi, yaitu menciptakan kondisi-kondisi ekstern menunjukan sikap kegiatan belajar diri siswa lebih didaktis.Dengan demikian hasil belajar merupakan kegiatan yang saling berhubungan dan berlangsung terus menerus secara aktif bukan kegiatan diam dan pasif.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa adalah perbuatan yang berdasar pendiriannya baik pendapat dan keyakinannya dalam belajar sebagai suatu proses penerapan secara intelektual baik yang datang secara ekstern maupun intern. Untuk menentukan kesuksesan yang ditekuninya melalui pemahaman dan penglihatan secara objektif baik yang nyata maupun yang abstrak. Penglihatan dan pemahaman itu datang berdasarkan kondisi intern dan kondisi ekstern, sehingga pada akhirnya siswa akan menentukan sikap belajar secara sungguh-sungguh sesuai dengan perbuatan pada pendiriannya atas dasar pendapat dan keyakinannya untuk memenuhi kebutuhannya.
©08310936
Artikel Terkait yang menambah Ilmu Pengetahuan (IPTEK)
Widget by [©08310936]
Tidak ada komentar:
Komentar, Kritik dan Saran kami tunggu